www.facebook.com/goenk.andrian
Pembelajaran di
kelas, di hari-hari…
Langkah-langkah kaki berirama mulai datang mendekati laman
asrama Rafflessia, setelah tiga hari pengumuman kelulusan yang tertera di
amplop putih jumat itu. Gurat wajah nan diiringi lenggang tangan berjemari tegar
berpandang lurus kedepan berlalu lalang di koridor rafflesia silih berganti.
Ini bukanlah suatu perlawanan, bukan….bukan itu, ini adalah sebuah keterbukaan
untuk memulai suatu pertemuan. Pertemuan yang mengharuskan
kami menyapa, berbicara, bersenda gurau dengan tawa kecil menahan tetesan air
mata bahagia, pertemuan yang suatu nanti mesti di akhiri, mesti dihadapi dengan senyum kecut, dengan
mata sembab, persetan yang namanya
perpisahan. Ini baru permulaan…belum terpikir bagaimana akhirnya, belum sama
sekali, biarlah berjalan sebagaimana itu seharusnya terjadi.
Stelan putih hitam bersanding rapih menjadi penanda kami
sebagai peserta baru Program Orientasi Kerja (POK) PT Pos Indonesia 2012 di temaram
pagi itu. Kamar asrama kami begitu hangat karena dihuni tiga orang baru yang
memang berbeda, berbeda asalnya, latar belakang pendidikannya, berbeda pulau
dan samudera yang memisahkannya, berbeda selat dan semenanjungnya, membentang
sebagai jembatan pengantar kami ke sebuah jagad baru pembelajaran pertama, kami ingin tahu dan
ingin kenal mereka, ingin bercerita. Sungguh cerita yang mengalir sempurna,
setiap orang dengan mata berbinar saling berbagi kisah, mulai dengan cerita
yang sederhana. Bahasa kaku yang semula dipakai hanya butuh waktu sementara
saja untuk mengalurkan sentuhan riak tawa sebagai sandiwara. Setelah tampil
rapi dengan melihat refleksi diri di depan cermin kecil, tak lupa wangi-wangian
di pedarkan di busana. Suara kecil yang sedikit gaduh datang dari
kelompok-kelompok kecil yang berjalan kearah yang sama, sambil bercengkerama
ria menuju ruang kelas tempat pembelajaran kami selanjutnya. Pagi ini, selasa
24 Januari 2012 tepat ketika mentari mulai naik menyapa manusia dengan
rengkuhan sinarnya, acara kami dibuka oleh Dirut SDM di ruangan halo pos 161. Tepuk tangan riuh riah
menyemarakkan, secerah mentari yang mulai meninggi meninggalkan ufuk timur,
namun kami dengan kepala tengadah masih menatap pandang lurus sempurna ,
bersunguh-sunguh, menangkap setiap kata
demi kata, kalimat-kalimat yang terlontar dari pembicara, yang tak
putus-putusnya memberikan kami sanjungan, pujian, dan semangat agar menjadi
insan pos yang akan memberikan perubahan ke depan.
Dua setengah bulan kami dijadwalkan mengikuti
pembelajarah di kelas, di hari-hari… walau kadang kala ada rasa jenuh, kantuk,
dan bosan menghujam otak sebelah kanan kami, kami senantiasa mensiasati dengan
membuat kegaduhan. Tangan-tangan lihai mulai membuat bola-bola kertas kecil
untuk dilemparkan ke teman-teman lain. Yang dilempar pun pula tidak mau ketinggalan,
serangan balasan diluncurkan. Jungkat-jungkit kursi teman yang duduk didepan
juga diperagakan, ketika kami mulai bosan dengan bola kertas lemparan. Itulah
hari-hari kami, hari-hari yang penuh pembelajaran, karena kami ada untuk
belajar di hari-hari…
Hari-hari kami sedikit tegang, malam-malam tertentu
memaksa kami sedikit harus begadang. Memang pembelajaran tidak seharusnya
dilakukan dalam semalam, namun demikian akan sedikit menjadi tertantang.
Perjuangan untuk tidak menjadi peserta ujian ulangan, membuat mata tidak bisa
terpejam. Kami belajar bersama, membuat pembahasan soal dan kasus yang mungkin
masuk dalam pertanyaan ujian. Meskipun demikian, berdoa tak pernah kami
tinggalkan, karena Tuhan lah yang menentukan.
Pagi-pagi sekali kami bangun dihari-hari ujian. Kadang
kala terlintas di benak kalau posisi duduk juga mempunyai andil dalam
menentukan masa depan. Meskipun ini aneh, kami tetap berbondong-bondong mencari
posisi dudut dan belakang. Di dalam hati yang paling dalam, harapan untuk
membuka diskusi dengan teman selalu membayang tatkala pengawas sedikit memberi
peluang. Itulah kami, polah tingkah yang selalu memberi senyum, membuang
gradasi material buruk melalui saringan persahabatan, dan kami cinta yang
namanya sedimentasi keterbukaan, dan pengertian adalah katalisator kerinduan
untuk saling bertemu lagi di masa-masa yang akan datang.
---Rafflesia,POK 2012---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar